5 Tempat Camping Terbaik di Provinsi Banten: Karena Pegunungan dan Pantai Bisa Sama-Sama Sunyi

Admin

Kalau bicara soal Banten, yang muncul di kepala banyak orang biasanya adalah Pantai Anyer yang ramai, atau Serang sebagai kota administratif yang padat. Tapi Banten diam-diam menyimpan tempat-tempat sunyi yang justru lebih mengundang. Hutan-hutan di bagian selatan, pantai-pantai yang belum diserbu resort, dan lembah-lembah yang hanya ditembus angin gunung. Tempat-tempat ini adalah semacam pelarian kecil dari segala kebisingan, dan cara terbaik menikmatinya adalah dengan mendirikan tenda.

Berikut ini adalah lima tempat camping terbaik di Provinsi Banten—bukan sekadar soal pemandangan, tapi juga perasaan berada di tengah alam yang utuh dan belum banyak dijamah.

. Pantai Legon Pari, Sawarna

Pantai ini masih satu kawasan dengan Desa Wisata Sawarna, tapi lokasinya sedikit lebih tersembunyi. Untuk sampai ke Legon Pari, kamu harus berjalan kaki sekitar 30 menit dari area parkir terakhir, melewati jalur setapak di antara kebun kelapa dan ladang warga. Tapi setibanya di sana, semua lelah dibayar lunas.

Pantai ini luas, berpasir putih, dan dikelilingi bukit-bukit hijau. Ombaknya tenang, cocok untuk bermain air atau sekadar rebahan di hammock. Area camping biasanya terletak di sisi timur, dekat hutan kecil yang memberi cukup naungan saat siang hari. Malam hari, suara ombak bergabung dengan serangga malam, menciptakan simfoni alami yang membuat tidur jadi lebih nyenyak.


2. Gunung Luhur, Citorek

Gunung Luhur di Citorek belakangan makin populer karena fenomena negeri di atas awan. Tapi jika kamu datang di hari biasa (hindari akhir pekan!), tempat ini bisa jadi lokasi camping yang luar biasa. Dari ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, kamu bisa melihat kabut yang perlahan naik dari lembah, seperti selimut putih yang mengusap lereng.

Camping ground-nya cukup luas, dengan beberapa fasilitas dasar seperti toilet dan warung kecil. Tapi jangan berharap terlalu banyak—dan justru di situlah letak pesonanya. Di Gunung Luhur, waktu berjalan lebih lambat, dan pagi terasa lebih panjang. Cocok untuk kamu yang ingin tidur di bawah langit terbuka dan bangun dengan cahaya jingga yang masuk ke dalam tenda.


3. Pantai Bugel

Pantai Bugel adalah salah satu permata tersembunyi di Banten yang mulai dilirik para pencinta camping. Pantai ini relatif sepi dan belum banyak dikomersialkan, menjadikannya lokasi ideal untuk menyepi sambil mendirikan tenda.

Pasirnya keemasan, ombaknya bersahabat, dan suasananya tenang. Camping di sini memberi kamu ruang untuk benar-benar menikmati pagi tanpa alarm, hanya ditemani suara burung dan desir angin laut. Di sore hari, langitnya bisa berubah jadi kanvas oranye keemasan yang sempurna untuk menutup hari dengan kopi panas di tangan.


4. Curug Leuwi Bumi

Jika kamu ingin camping dengan latar suara air terjun yang alami, Curug Leuwi Bumi bisa jadi pilihan menarik. Lokasinya tersembunyi di kawasan pegunungan, dengan akses yang memerlukan sedikit trekking ringan. Tapi sesampainya di sana, kamu akan disambut oleh pemandangan yang menyegarkan: air jernih, batuan besar, dan udara yang bersih.

Area camping bisa didirikan di dekat aliran sungai, di atas tanah datar yang dikelilingi pepohonan rimbun. Malam di sini begitu sunyi dan damai, sementara pagi hari terasa seperti bangun di halaman rumah para peri hutan. Jangan lupa membawa alas tidur yang tebal, karena suhu bisa sangat dingin.


5. Taman Nasional Ujung Kulon

Mungkin ini yang paling ikonik dan menantang. Camping di Taman Nasional Ujung Kulon bukan sekadar liburan, tapi juga perjalanan. Lokasinya yang terpencil membuat setiap langkah ke sana terasa seperti pulang ke hutan yang sesungguhnya. Ada beberapa titik camping yang diperbolehkan, seperti di Pulau Peucang dan Pulau Handeuleum.

Pulau Peucang punya pantai putih dengan hutan hujan tropis di belakangnya. Sementara Pulau Handeuleum dikelilingi hutan mangrove dan lebih cocok untuk kamu yang ingin menjelajahi sungai dengan kano. Di kedua tempat ini, kamu bisa melihat rusa, monyet, dan jika beruntung, jejak-jejak badak Jawa. Camping di sini adalah cara terbaik untuk benar-benar menyatu dengan alam liar—dengan tetap menjaga etika dan konservasi.


Tentang Camping dan Melambat

Camping bukan cuma soal tidur di tenda. Ia tentang melambatkan langkah, menyederhanakan rutinitas, dan memberi ruang untuk merasakan. Di tenda yang sempit, justru percakapan jadi lebih panjang. Di hutan yang sunyi, pikiran jadi lebih jernih.

Provinsi Banten mungkin bukan destinasi pertama yang terpikirkan saat bicara tentang camping. Tapi justru di balik ketidakterkenalannya, ada keajaiban yang bisa dinikmati pelan-pelan. Mulai dari suara debur ombak di Legon Pari, kabut pagi di Gunung Luhur, sampai keheningan hutan Ujung Kulon—semuanya mengajarkan bahwa perjalanan terbaik kadang tidak perlu jauh, hanya perlu niat dan waktu yang tak tergesa.

Jadi, tenda sudah siap? Saatnya menyepi sebentar, dan membiarkan alam yang bercerita.

Bagikan:

Artikel Terkait

Tags

Leave a Comment